Saturday, March 17, 2012

NABI MUHAMMAD SAW

Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.
Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.
Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.

Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.

Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.

Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.
Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.

Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.

Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.

Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.

Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.

Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan

Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.

Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

SINTESIS METIL SALISILAT

Asam salisilat  (asam ortohidroksi benzoat)  merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang dapat digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, yaitu :
1.    Ester dari asam salisilat
2.    Ester salisilat dari asam organik
Di samping itu digunaka pula garam salisilat. Turunan yang paling dikenal adalah asam asetil salisilat..
        Asam salisilat  mendapatkan namanya dari spesies terdahulu (bahasa Latin : salix), yang memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah dan dari situlah manusia mengisolasinya. Penggunaaan dedahulunya dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh Bangsa Sumena, Asyur, dan suku Indian seperti Cherokee.
        Salisilat ini umumnya bekerja melalui kandungan asamnya, hal tersebut dikembangkan secara menetap ke dalam salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon tumbuhan.
Sifat sifatnya :
Rumus molekul    :  C7H6O3
Massa molar     : 138,12 g/mol
Densitas         : 1,44 g/cm3
Titik leleh         : 159oC
Titik didih         : 211oC
       Metil salisilat dapat dibuat melalui esterifikasi asam salisilat. Penggunaan zat ini dalam pengobatan didasarkan pada kenyataan bahwa asam salisilat itu bermanfaat terhadap respon psikologi. Jika terjadi penyerapan, penyerapan mudah terjadi melalui membran usus, aksi rancangan dan eliminasi melalui esterifikasi turunan gugus karboksilat. Dengan metana lain dan juga melalui esterifikasi  untuk turunan aetil yang sedikit asam dibandingkan fenol dan asam karboksilat.
Berat molekul metil salisilat     : 159,29 g/mol
Komposisi dari metil salisilat     :    C = 63,15%
                        H = 5,3%
                        O = 31,55%
        Metil salisilat ini merupakan turunan (derivat) dari asam salisilat dapat dilakukan dengan jalan memanaskan metaol dan asam salisilat dan dengan jalan mencampurkan  asam sulfit dengan distilasi dari sisa tumbuhan menjalar atau kulit pohon Betula Lerda.
Kegunaan metil salisilat :
•    Obat obatan
•    Parfum
•    Flavoring
•    Pelarut untuk derivat selulosa
•    Tinta copy, printing (pencetak)
        Metil salisilat terdapat pada tanaman dan pertama kali dikenal sebagai bahan pewangi westergreen. Metil salisilat merupakan salah satu turunan ester yang digunakan dalam pengobatan, yang lain adalah etil salisilat aspirin dan fenil ester.

Sifat sifat metil salisilat :
•    Berwarna kuning/merah
•    Berupa minyak
•    Dapat bercampur dengan alkohol
•    Berbau seperti westergeen
•    Indeks bias 1,535 – 1,538
•    Titik leleh  -8,3oC
•    Titik didih 222oC
•    Larut dalam ester dan asam asetat glasial
•    Larut dalam alkohol 70%
Identifikasi metil salisilat :
•    Tambahkan 1 tetes besi (III) klorida pada 10 ml larutan jenuh, akan terbentuk warna lembayung.
•    Penyerapan UV, larutan 0,01% dalam etanol 95% setelah 2 cm, menunjukkan pada 238 cm dan 306 nm, resapan pada 238 ± 1,14 dan 306 ± 0,56.

SINTESIS KLOROFORM

Kloroform disebut juga haloform disebabkan karena brom dan klor juga bereaksi dengan metal keton, yang menghasilkan masing masing bromoform (CHBr3) dan kloroform (CHCl3). Hal ini disebut CHX3- atau haloform, maka reaksi ini sering disebut reaksi haloform.
          Pembuatan kloroform :   
    Pengfotokloran metana
    Menurut reaksi haloform :
Zat + halogen + basa (halogen + basa = atau hipoklorit) CHCl3.
Syarat untuk zat ini yang mempunyai atau pada oksidasi menghasilkan gugus CH3COO (asetil) yang terikat pada atom H atau C. Reaksi haloform ini berlangsung dalam tiga tingkat :
    Oksidasi
    Substitusi
    Penguraian oleh basa
Sifat sifat CHCl3 :
    Cairan
    Baunya khas
Penggunaan CHCl3 :
    Pelarut untuk lemak, “dry cleaning” dan sebagainya.
    Obat bius untuk tujuan ini : dibubuh etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh.
Senyawa halokarbon seperti contohnya kloroform mudah dibuat, metana berklorin dibuat melalui klorinasi metana. Kloroform (CHCl3), semua tidak larut dalam air, tetapi merupakan pelarut efektif untuk senyawa organic. Dalam pembuatan atau pensintesaan kloroform perlu diperhatikan beberapa hal yaitu dengan adanya oksigen dari udara dan sinar matahari maka kloroform dapat teroksidasi dengan lambat menjadi fosgen (gas yang sangat beracun), maka untuk mencegah terjadinya fosgen ini maka kloroform disimpan dalam botol yang berwarna coklat yang terisi dan mengandung 0,5 – 1% etanol (untuk mengikat bila terjadi fosgen).
Senyawa kloroform adalah senyawa haloalkana yang mengikat tiga atom halogen klor (Cl) pada rantainya. Senyawa kloroform dapa dibuat dengan bahan dasar berupa senyawa organic yang memiliki gugus metil (-CH3) yang terikat pada atom C karbonil atau atom C hidroksi yang direaksikan dengan pereaksi halogen (Cl2). Beberapa senyawa yang dapat membentuk kloroform dan senyawa haloform lainnya adalah etanol, 2-propanol, 2-butanol, etanol, propanon, 2-butanon. Halogenasi sering berjalan secara eksplosif dan hampir tanpa kecuali menghasilkan campuran produk, karena alasan inilah halogenasi kadang saja digunakan dalam laboratorium.
Struktur senyawa haloalkana yang terbentuk dari proses halogenasi terdiri dari ikatan sigma karbon – halogen yang terbentuk oleh saling menindihnya suatu orbital atom halogen dan suatu obital hibrida atom karbon. Sebuah halogen membentuk satu ikatan kovalen dan karena itu tak terdapat sudut ikatan di sekitar atom ini. Namun, karbon menggunakan orbital hibrida yang sama tipenya untuk mengikat halogen, hydrogen maupun atom karbon lain.
Kloroform yang dapat dari alcohol dengan kapur klor (bleaching powder) melalui tiga tingkatan reaksi, yaitu :
    Oksidasi oleh halogen
CH3CH2OH + Cl2 → CH3CHO
    Klorinasi dari hasil oksidasi
CH3CHO + Cl2 → CCl3CHO + HCl
    CCl3CHO + Ca(OH)2 →  CHCl3  + (HCOO)2Ca
Sedangkan pada reaksi dengan aseton lebih kuat, sehingga dalam proses sintesa digunakan  susunan alat yang agak berbeda. Reaksinya adalah sebagai berikut :
    CH3COCH3  + 3Cl2 → CCl3COCH3 + 3HCl
    CCl3COCH3 + Ca(OH)2 → CHCl3 + (CH3COO)2Ca
Sifat sifat kloroform yaitu sebagai berikut :
    Titik didih 61oC
    Titik beku  -6,4oC
    Titik leleh  -62oC
    Densitas 1,45 g/ml
    Tidak berwarna
    Cairannya berbau khas
    Sangat mudah menguap
    Indeks bias 1,4776
    Karsinogenik toksik dan berbahaya bagi kesehatan
    Tidak mudah terbakar
Bahaya kloroform :
    Kontak langsung menyebabkan iritasi kulit dan mata
    Bisa menyebabkan pusing, kelelahan, dan kemandulan
    Bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
    Ketika terkena cahaya dan udara, kloroform dapat teroksidasi dengan lambat membentuk fosgen yang sangat beracun.


FILSAFAT ILMU ALAMIAH

Yang  menjadi objek I. A adalah semua materi dalam alam semesta ini. I.A. meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.

1.    Vitalisme
Merupakan suatu doktrin  yang menyatakan adanya  kekuatan diluar   alam. Kekuatan itu memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di  Alam semesta ini (misalnya Tuhan). Pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secara eksperimen atau harus cocok dengan metode ilmiah.
2.    Mekanisme
Penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Paham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika–kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghanyutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
3.    Agnotisme
Untuk menghindari pertentangan  vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
4.    Filsafat Pancasila
Paham yang menjembatani  dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan  hukumnya terjadi karena ciptaan Tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam itu adalah sama dengan hukum Tuhan. Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan

1.Pemikiran Barat.

Konsep pemikiran manusia tentang ketuhanan adalah yang didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniah baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman batin.Dalam literatur sejarah agama,dikenal teori evolusionisme yaitu teori yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana lama kelamaan meningkat jadi sempurna.Tuhan menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut :

a.    Dinamisme.
   
    Menurut paham ini manusia sejak zaman primitiv telah mengakui adanya kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan mereka.Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditunjukkan pada benda.Setiap benda mempunyai pengaruh kepada manusia,ada yang berpengaruh positif dan ada pula yang berpengaruh negativ.
b.    Animisme.

    Disamping kepercayaan dinamisme masyarakat primitiv juga mempercayai adanya peran roh dalam kehidupan mereka.Setiap benda mempunyai roh dan mereka mempercayai bahwa roh itu sesuatu yang aktif walaupun bendanya telah mati.Menurut kepercayaan ini agar manusia tidak terkena efek negativ dari roh maka mereka harus menyediakan kebutuhan roh-roh tersebut seperti saji-sajian.

c.    Politheisme.

    Aliran dinamisme dan animisme berangsur-angsur tidak memberikan kepuasan karena terlalu banyak yang menjadi pujaan.Roh yang melebihi dari yang lain disebut dewa yang mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya.

d.    Henotheisme.

    Politheisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum cendikiawan.Oleh karena itu dewa-dewa yang diakui diadakan seleksi karena tidak mungkin mempunyai kekuatan yang sama.Lama kelamaan kepercayaan manusia meningkat sehingga satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut Tuhan.

e.    Monotheisme.

    Monotheisme yaitu dimana hanya mengaku satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional. Evolusionisme dalam kepercayaan terhadap Tuhan sebagaimana yang dinyatakan oleh max Muller (1877) ditantang oleh Andrew Lang (1898) yang menekan adanya monotheisme dalam masyarakat primitiv.Dengan munculnya pendapat Andrew Lang maka berangsur-angsur golongan evolusionisme menjadi reda dan sebaliknya para sarjana mulai memperkenalkan teori baru untuk memahami sejarah agama.

           2.Pemikiran Ummat Islam.

Pemikiran terhadap Tuhan telah melahirkan Ilmu Tauhid atau Ilmu Ushuluddin dikalangan ummat islam yaitu timbul setelah Nabi Muhammad wafat.Ada aliran yang bersifat liberal,tradisional,dan ada pula yang bersifat diantara keduanya.Ketiga corak pemikiran inilah yang mewarnai sejarah pemikiran ilmu ketuhanan dalam islam,aliran tersebut adalah :

a.    Jabariah yang mempunyai pendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam berkehendak dan berbuat.
b.    Qadariah yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkehendak dan berbuat .
c.    Asy’ariyah dan maturidiyah yang pendapatnya berada diantara jabariah dan qadariah.
d.    Mu’tazilah yang merupakan kelompok rasionalis dikalangan muslim serta menekankan pemakaian akal fikiran dalam memahami semua ajaran dan keimanan dalam islam.

Semua aliran itu mewarnai kehidupan pemikiran ketuhanan dalam kalangan ummat islam periode masa lalu.Oleh karena itu ummat islam yang memilih aliran manapun diantara aliran-aliran tersebut sebagai teologi yang dianutnya tidak menyebabkan ia keluar dari islam.Diantara aliran tersebut yang nampaknya lebih dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan etos kerja adalah aliran mu’tazilah dan qadariah.

            3.Tuhan menurut agama-agama wahyu.

Informasi tentang asal-usul kepercayaan terhadap Tuhan antara lain dapat ditemukan didalam :

a.    Q.S Al-anbiyak ayat 92

               Dalam surat al-anbiyak ayat 92 dijelaskan kepada manusia bahwa sebenarnya    tidak ada perbedaan konsep tentang ajaran ketuhanan sejak dahulu sampai sekarang.Jika terjadi perbedaan-perbedaan ajaran tentang ketuhanan diantara agama-agama penyebabnya adalah karena perbuatan manusia.Ajaran yang tidak sama dengan konsep aslinya hal itu merupakan manipulasi dan kebohongan manusia yang teramat besar.

b.    Q.S al-maidah ayat 72

    Dalam surat al-maidah dijelaskan Tuhan yang haq dalam konsep al-qur’an adalah Allah hal ini antara lain dinyatakan dalam surat ali imran ayat 62 : “sesungguhnya ini adalah kisah yang besar,tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Allah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana.

    Dengan mengemukakan alasan-alasan yang disebutkan diatas maka menurut informasi al-qur’an sebutan yang benar bagi Tuhan yang benar-benar Tuhan adalah sebutan “Allah” dan kemahaesaan Allah tidak melalui teori evolusi melainkan melalui wahyu yang datang dari Allah.Keesaan Allah adalah mutlak.Dia tidak dapat didampingi atau disejajarkan dengan yang lain.Sebagai ummat islam yang mengikrarkan kalimat syahadat harus menempatan Allah sebagai prioritas utama dalam setiap gerak,tindakan dan ucapan.

Siapakah Tuhan itu?

Kecendrungan manusia dalam mencari Tuhan mulai hadir ketika manusia menyadari eksistensi diri dan lingkungannya.Berbagai tanda tanya mengalir dan membisikkan dihati,mempertanyakan penguasa tertinggi alam raya ini.Perasaan yang pertama timbul pada manusia adalah perasaan bahwa ada yang menguasai alam ini.Dia yang mengatur dan menyusun perjalanannya.Dia yang menjadikan segalanya.Dia yang Maha Kuasa atas setiap sesuatu yang ada.

    Kesan pertama bahwa ada Yang Maha Kuasa itulah yang merata pada segenap manusia.Kesan inilah yang tumbuh ketika akal sudah mulai berproses bahwasanya ada sesuatu kekuatan tersembunyi dibalik semua yang tampak ini.Dialah Tuhan.

    Ilah atau Tuhan ialah sesuatu yang dipentingkan atau yang dianggap penting oleh manusia sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.Ibnu Taimiah memberikan defenisi al-ilah yaitu sesuatu yang dipuja dengan penuh kecintaan hati tunduk kepada-Nya,merendahkan diri dihadapan-Nya serta menimbulkan ketenangan disaat mengingatnya dan terpaut cinta kepada-Nya (M.Imaduddin,1989).

    Berdasaran defenisi diatas dapatlah dipahami bahwa ilah itu bisa berbentuk apa saja yang dipentingkan oleh manusia,oleh karena itu manusia tidak mungkin atheis.Orang Komunis pada hakikatnya bertuhan juga yaitu idiologi atau angan-angan mereka sendiri.Ajaran islam mengajarkan kalimat “laa ilaha Illa Allah”.Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan yaitu laa ilaha ( tidak ada Tuhan) kemudian baru diikuti dengan penegasan illa Allah (kecuali Allah).Hal itu berarti bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam segala Tuhan yang disebutkan diatas sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.